Google Calendar saya menunjukkan bahwa hari ini ada 2 agenda luar yang harus saya jalankan. Salah satu agenda luar yang musti saya lakukan hari ini adalah menjadi Juri 😀 . Iya juri, memang sih bukan yang pertama kali namun sudah lama semenjak saya menekuni sebagai pekerja yang ruang lingkupnya hanya dirumah saja, sudah lupa bagaimana rasanya 😀 . Mau tidak mau ya dilakukan sajah bosen jadi speaker sesekali jadi juri ah….., toh hitung-hitung membantu Cika sebagai Panitia dari Programmer Semarang yang meminta saya untuk menjadi Juri Tamu CODING MUM Semarang.

Coding Mum Semarang

Bertempat di SDK(Semarang Digital Kreatif) saya sampai pukul 08.30, sepertinya saya datang terlalu pagi mengingat undangan adalah pukul 09.00 . Sampai ditempat tersebut saya bertemu dengan Juri lain yaitu Pak Hendri dari Kola Edu dan Pak Toar dari Bekraf. Ternyata Jurinya ada 3 dan acara dimulai pukul 10.00. Agenda hari ini adalah menjadi Juri bagi EMAK-EMAK NGODING !!! . Lhah Emak-emak ngoding? emangnya bisa?.

Sebagai informasi , Pelatihan Coding ini diberi nama Coding Mum ini memberikan pencerahan kepada para ibu rumah tangga bisa belajar membuat website dan bahasa pemrograman yang nantinya bisa dipakai untuk menunjang bisnis rumahan. Diinisiasi oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), pelatihan ini akan memberikan ketrampilan bagi ibu rumah tangga untuk bisa mendapatkan tambahan dengan memanfaatkan jejaring dunia maya. Para peserta yang semuanya emak-emak ini ternyata latar belakangnya cukup heterogen, dari mulai Aktivis, Penjual Jilbab, Blogger, Penjual Soto, Socialita, sampai dengan wanita Kontraktor semuanya bisa kompak.

Peserta yang merupakan emak-emak mulai mempresentasikan hasil karyanya. Dan saya tercengang karenanya, hasilnya bagus-bagus euy. Dengan pelatihan yang hanya 8 hari ternyata emak-emak ini dapat membuat beberapa halaman Web dengan sangat baik menggunakan BootStrap. Beberapa diantaranya mengkkaitan website yang dibangun dengan Bisnis yang digelutinya dan mereka sangat ingin  meng-Onlinekan-nya. Kurang lebih yang dapat saya ingat ada 18 peserta yang mempresentasikan Karyanya pada hari itu, secara garis besar saya bisa menyimpulkan bahwa karya mereka sudah sangat baik. Meski ada beberapa tambahan yang harus mereka lengkapi untuk membuat Website-nya jadi lebih bagus, namun itu hanya bersifat minor dan semangatnya itu looooooh oke banget, sudah sibuk ngurus anak, rumah tangga, nyuci, nyetrika eh masih bisa nyempetin bikin web 😀 . Nggak bisa banyangin rempongnya kayak gimana :p .

Dari pemaparan hasil karya tersebut, selain dari sisi desain juga Ibu-ibu yang membuat Ide Web Komunitas Koding Mum dimana perpaduan warna Pinknya cukup baik dan selaras, ada juga yang membuat Web Profile Perusahaan tempatnya juga bagus selain karena websitenya yang simple semua konten terstruktur dengan secara runut. Membuat kami para Juri kadang tercengang, terlebih lagi ada yang membuat website dengan materi kontennya ada yang salah satunya agak nyleneh, yakni tentang Poligami 😀 . Konsep yang ditawarkan cukup bagus terutama bagi saya sendiri sebagai laki-laki 😀 . Saya anggap nyleneh karena ini diutarakan oleh seorang Wanita, karena setahu saya kalau soal poligami biasanya dari kalangan laki-laki. Ketika saya selami lebih lanjut ternyata yang memaparkan materi ini adalah seorang penulis yang paham betul tentang materi ini dan sudah pernah menerbitkan 21 buku dan dia ingin agar pelatihan Coding Mum ini dapat mengedukasi orang bahwa Poligami tidak selamanya buruk… wahhhh bagus sekali 🙂 .

Oke skip tentang Poligaminya 😛 , balik lagi ke Penjurian, Penjurian ternyata memakan waktu cukup lama karena kami masing-masing dari saya, Pak Toar dan Pak Hendri menyampaikan koreksi dan apa yang perlu ditambahkan dalam karya mereka ini. Penjurian berlangsung cukup tertib, kadang-kadang sedikit bercanda, dan layar tiba-tiba bergeser karena ada anak balita yang berjalan mondar-mandir didepan mainan layar , namanya juga Coding Mum Koding buat ibu-ibu pasti anak-anaknya juga diajak, jadi rame anak-anak juga 😀 .

Sejauh ini acara ini cukup unik bagi saya pribadi, karena keunikannya mungkin kalau disemarang diadakan kembali pesertanya juga akan antusias, apalagi jika materinya kearah Digital Marketing, mengingat biasanya yang ikut ini adalah wanita berkeluarga yang ingin berbisnis digital, atau mendigitalisasi produk yang sudah ada. Mungkin apabila ada  Coding Mum Semarang Batch 2 , Istri saya tercintah akan saya ikut sertakan meskipun konsekuensinya selama pelatihan saya harus menggantikan tempatnya sebagai ibu rumah tangga 😀 .

Btw thanks buat  panitia atas eventnya tetep semangat ya….. dan thanks buat Bekraf atas marchandizenya 🙂