Sore itu , Anak perempuan saya yang pertama merajuk. “Yah sudah lama kita nggak ke Pantai, kapan kita ke Pantai lagi Yah?”. “Kalau besok gimana?” Jawab saya. Anak saya kegirangan, dari raut wajahnya terlihat dia sangat senang sekali apalagi adiknya ikut-ikutan senang 😀 . Memang sih sudah lama sekali kami tidak berekreasi ke Pantai.
Terakhir kali kami berekreasi ke Pantai adalah 3 bulan yang lalu. Seringnya kali keluar rekreasi sih setiap 2 mingguan, paling paling hanya makan dan ke tempat-tempat wisata yang belum pernah kami kunjungi, pas kebetulan saja dalam 3 bulan terakhir semuanya bukan pantai.
Karena sudah menyanggupi permintaan putri tercinta saya, maka saya meminta tolong kepada istri saya untuk mencari referensi destinasi wisata yang tidak terlalu jauh dengan tempat baru kami (Kami baru pindahan Rumah sekitar 5 bulanan).
Paling tidak ada 4 Pantai yang akhirnya menjadi referensi kami, yaitu Pantai Parang Tritis, Pantai Indriyanti, Pantai Baron dan Pantai Glagah. Pantai Glagah menjadi pilihan, pasalnya memang kami sama sekali belum pernah kesana.
Perjalanan kesana memakan waktu 1,5 Jam. sesampainya disana kami dikenakan biaya masuk Rp 5.000,- / orang, meski kami kesana 4 orang namun kami hanya dikenakan membayar untuk 2 orang saja. Oh iya bagi yang memakai kendaraan Roda Empat, maka anda akan dikenakan biaya sebesar Rp 10.000,- buat Parkir.
Bermain di Pantai Glagah
Sesampainya di Pantai Glagah anda akan disambut oleh sebuah jalan buatan, yang kiri dan kanannya dipenuhi oleh pedagang. Banyak macam barang yang diperdagangkan disana mulai dari makanan kecil, perhiasan, cindera mata sampai dengan mainan anak-anak. Uniknya ada kolam renangnya he… he….
Setelah melewati jalanan buatan yang teduh tersebut, akhirnya kami sampai ke Pantai yang kami tuju, Pantai Glagah, wah ternyata lumayan juga viewnya, Ombaknya sedang dan kami menyewa tenda kecil seharga Rp 20.000, – sepuasnya 😀 .
Sambil menunggu ditenda kami melihat kedua putri kami berlarian dipinggir pantai sambil sesekali bermain pasir.
Mereka berlarian cukup lama , sampai suatu saat putri kami yang bertama meminta ijin untuk bermain pasir. Dia ingin bermain pasir seperti yang ada di film-film dimana sebagian pasir-nya menutup tubuh bagian bawah dan tinggal kepalanya saja. Dengan dibantu adiknya dia mulai menggali dan menggali tanpa bantuan ember atau sekop.
Setelah lubangnya jadi, dia mulai masuk ke lubang tersebut (yang tidak terlalu dalam) dan kemudian adiknya membantu untuk mengubur bagian bawah agar seakan-akan si kakak terendam dipasir 😛 .
Meski angin cukup kencang tapi nggak membuat anak-anak beranjak dari Pantai, mereka tetap asyik bermain, berlarian dan menggali pasir.
Cukup terik sebenarnya cuaca siang itu, sepertinya kurang pagi sampainya, kami sampai ke Pantai pukul 10.30 WIB dan untuk menurunkan tensi panas kami berteduh ditenda yang telah kami pesan dan memesan Kelapa Muda, lumayah murah kalau menurut saya.
Harganya Rp 20.000,- (Dulu sewaktu di Bali harganya $5), dan ini kelapa muda asli tanpa campuran air, segarnya luar biasaaa… . Sambil menunggu anak-anak kami juga memesan Gorengan yang juga mudah kami temui disana harganya juga lumayan murah.
Kurang lebih sekitar 3 Jam kami mulai meminta mereka untuk menyudahi permainan mereka, meskipun enggan mereka akhirnya menurut karena setelahnya mereka akan membilas diri mereka di Kolam Renang 😀 . Sambil menunggu mereka berenang secara bergantian saya dan istri saya menunaikan sholat Dhuhur. Air yang kami pakai buat Wudhu merupakan air tawar namun karena dekat dengan Pantai masih terasa asin dan lengket.
Semula setelah anak-anak berenang, kami berpikir mereka akan selesai dan kita langsung pulang, eh ternyata mereka bermain di kolam renang dan nggak selesai-selesai 😛 . Dengan sedikit bujukan akhirnya mereka mau untuk menyudahi renang mereka ketika kami menjanjikan untuk membelikan Umang-umang. Umang-umang adalah sejenis hewan kecil seperti keong yang jalannya lebih cepat dibandingkan keong, namun bentuknya kecil-kecil dan disuakai anak-anak, terkadang umang-umang ini dilukis bagian cangkangnya.
Liburan kali ini cukup menyenangkan meski capek, tapi bahagia tiada gantinya 😀 .
Komentar Terbaru