Tak terasa sudah hampir 2 tahun lebih, segalanya berubah tidak seperti yang saya bayangkan; Lebih buruk? nggak bahkan jauh lebih baik 🙂 . Fokus Self Employee menjadi seorang web Developer/Tailor ternyata membawa berkah rejeki yang tidak saya bayangkan; memang pendapatan yang saya hasilkan masih kalah jauuhhhhh dengan master web developer dan blogger sukses yang mampu meraup untung ratusan juta rupiah perbulannya; Melihat beberapa catatan pendapatan mereka yang hingga beratus-ratus juta perbulannya membuat saya sedikit minder karena selama 2 tahun ini hanya sebidang tanah dan mesin gerobak beroda yang racing-nya berjumlah empat yang saya dapat.
Okay fine…. Waktunya cerita… Kurang lebih 2,5 tahun lalu adalah awal yang cukup membuat saya berpikir ratusan kali meniggalkan pekerjaan saya sebagai pekerja pada suatu universitas ternama di Semarang yang cukup saya cintai pekerjaannya i love it soooo much; namun karena suatu dan lain hal saya harus meninggalkannnya karena terlalu banyak ide yang tidak dapat saya implementasikan dalam pekerjaan hanya di karenakan terlalu banyak regulasi ini itu, kalau saya lanjutin bisa jadi saya mandul akan ide!!!!. Titik puncaknya adalah saya mengajukan surat resign dan tanpa pesangon 🙁 , but thats okay saya tidak teralu mempermasalahkannya, toh terlalu banyak ilmu yang saya dapat ketika bekerja disana, its worth it!!
Pasca resign, istri saya sempat khawatir, bahkan deg-degan lha keluar kerja, sumber pendapatan darimana? mengingat kami mempunyai bayi kecil berusia 1 tahun dan sayapun masih terbilang menjadi mahasiswa Pasca Sarjana yang kuliahnya gak kelar-kelar. Terlebih lagi ketika kami menikah kami sudah berjanji tidak mengambil bantuan dari orang tua baik dari rumah, tanah ataupun bantuan lainnya. Mungkin terkesan sangat konyol tapi kami memilih untuk mengontrak rumah kecil dan mandiri tapi itulah nadzar saya (kalau saya mendapatkan wanita cantik itu menjadi istri saya, saya akan memulainya dengan segala sesuatu yang baik dan memulai segalanya dari nol). Saya akui cukup berat bahkan sangat berat, namun mengaca dari ayah saya dahulu; mungkin apa yang saya lalui ini tidak ada apa-apanya; ayah saya hanyalah seorang guru yang bekerja sendiri dan mampu menyekolahkan 4 anaknya menyelesaikan Strata 1. Kalau ayah saya bisa, kenapa saya nggak? like father like a son right?
Oh iya, saya memang terbilang nggak pinter, tapi ya gak bodo-bodo amat lah, sebenarnya ketika saya mengajukan resign; saya tidaklah memutuskan secara spontan melaikan sebenarnya saya sudah menjalani bisnis sampingan sebagai WebDeveloper/WebTailor dan Internet Marketer, itupun hanya sebatas sampingan saja; Dan karena pekerjaannya adalah “sampingan” ya duitnya juga “sampingan” alias “cekak” he he; Namun yang menyenangkan dari menjadi Web Developer/WebTailor dan Internet Marketer adalah saya menyukainya dan menjadi hobi baru yang terkadang membuat saya begadang didepan komputer selama berjam-jam. Hasilnya saya sendiri tidak menyadari bahwa saya secara tidak sadar telah menguasai HTML, WordPress, PHP, RubyOnRails secara autodidak.
Bukan Karena alasan Gajinya, melainkan karena saya menyukainya.
“Menjadi Programmer, Webdeveloper, Jago Internet gajinya sangat gede lho…” itu kata orang-orang. Iya benar sama sekali tidak salah, namun yang harus diperhatikan adalah tuh gaji gede tidaklah dihasilkan secara spontan ; anda lulus kuliah IT dan langsung digaji geudhe,,,,; eeelah enak nian ~ Untuk memperoleh gaji besar ada suatu fase yang bernama PROSES , fase inilah yang akan menentukan apa yang akan terjadi setelahnya. kebanyakan orang yang sukses dan gajinya gede adalah orang yang punya passion terhadap pekerjaaan tersebut, dan menjadikan salary tidak menjadi urutan pertama, banyak dari mereka malah tidak digaji dengan memulai pekerjannya menciptakan sesuatu disuatu tempat kecil seperti garasi. Konon para sesepuh pernah bilang kalau kualitas pekerjaanmu naik, ya gajinya juga naik, kalau gak naik golek liyane.. 🙂
Tak jauh dari cerita diatas, alhamdulillah sayapun sama; mungkin anda tidak pernah menyangka bahwa saya dulu pernah digaji orang hanya $5 untuk pekerjaan yang cukup sulit 🙁 . Saya iseng masuk kedalam sebuah marketplace dan dibayar hanya segitu belom dipotong pajak dan dibayarnya nunggu 2 minggu 🙁 . Namun dari situlah saya kemudian dengan brutal mengirimkan proposal-proposal kepada para buyer dan ikut lelang walau bahasa inggris pas-pasan. Hasilnya mulai nampak selang 2-3 bulan berikutnya, review positif yang dikirimkan buyer-buyer kecil ini mulai menaikkan rating dan daya jual saya di marketplace tersebut, sehingga buyer-buyer kelas besarpun mulai mengkontak saya untuk mengerjakan projek-projek besar, berangsur angsur saya mulai menolak dengan halus tawaran-tawaran kecil dan mengambil tawaran-tawaran besar, tentu saja anda tahu kelanjutannya :).
Sayangnya…pekerjaan ini adalah sampingan sehingga yang dihasilkan ya stagnan…
If You Love it, You Have to Put Your Heart on It
Kata-kata tersebut saya dapat dari obrolan saya bersama Klient saya dulu, dia adalah anak dari seorang Pengembang Real Estate di wilayah Michigan United States yang menjadi kawan baik sekaligus Partner kerja saya saat ini (dulu dia adalah klien saya pada sebuah project project kecil). Dia mencoba mengembangkan bisnis ayahnya kearah digital dengam membuka kursus Online RealEstate. Untuk merealisasikannya dia mencurahkan perhatiannya secara total untuk mempelajarinya. Hasilnya sangat luar biasa ditahun ketiga bisnisnya sudah mempunyai hampir 25.000 orang Student dimana rata-rata studentnya membayar sekitar $300 untuk tiap kali kursus. “If You Love it, You Have to Put Your Heart on It” that’s the key ~ Singkatnya adalah cintailah pekerjaanmu, bekerjalah sungguh-sungguh, curahkan seluruh perhatian pada pekerjaan tersebut.
Apakah berhasil? iya berhasil untuk saya ini adalah bulan pertama yang saya raih setelah resign…
lumayanlah , paling nggak bini nggak ngamuk karena dapur tetep ngebul 🙂
Komentar Terbaru