Saya ngaku saya adalah pelaku “SUAP DAGING SAPI”. Jujur saja saya sudah melakukannya sejak saya masih muda, saya lupa tepatnya, tapi seingat saya kala itu semasa saya masih berpacaran dengan pacar saya (sekarang dia sudah menjadi istri saya tercintah,,,, ). Emangnya kenapa? salah gitu….?

Apakah saya pernah tertangkap tangan?.. alhamdulilah tidak; namun dalam beberapa kesempatan ada beberapa SAKSI yang melihat saya melakukan itu dan mereka hanya MEMBIARKANNYA..!!!. Mereka hanya diam, sehingga menurut kesimpulan saya merekapun memaklumi walaupun saya melihat gelagat mereka yang tidak menyukai polah tingkah saya; memicingkan mata dan berbisik-bisik membicarakan ulah saya seakan-akan saya adalah seorang kriminil picisan.

Keadaan tambah kacau ketika akhir-akhir ini kabar suap daging sapi yang mencuat di media memang membuat resah saya,tidak terkecuali istri saya yang memang benar-benar tahu bahwa saya adalah salah satu dari sekian banyak pelaku SUAP DAGING SAPI. Oleh karenanya istri sayapun mengingatkan “ayah sudah, jangan dilakukan lagi SUAP DAGING SAPI-nya”.

Saya hanya cuek, “ah gak papa, toh mereka sama-sama tahu, bahwa kita melakukannya dan banyak yang melakukannya..!!!!”.

Dan istri saya hanya pasrah mendengar bentakan saya, mungkin karena sebagai istri yang baik, tidak boleh membantah suami;

Dia hanya mengikuti perintah saya sambil mangap lebar “aaaaaaa” saat saya menyuapkan bulatan daging sapi ke mulutnya, dan berkomentar “enak yah mbakso-nya…” sambil tetap menggendong putri tercinta kami yang yang berusia 3 bulan dengan kedua siku tangannya.

“Malu ah yah, suap-suapan dilihatin banyak orang,….” lanjutnya