Cerita ini adalah lanjutan dari postingan saya sebelumnya tentang Travelling ke Bali , dimana tulisan saya kali ini adalah pengalaman saya pada hari kedua di Bali.ย Berlibur ke Bali pada hari pertama cukup menyenangkan meskipun capek, dan kami melanjutkan kembali pada hari kedua dengan menggunakan Mobil sewaan. Alasan kami meyewa kendaraan karena kami ingin memaksimalkan liburan tanpa harus kebingungan mencari jalan dan terhindar dari kepenatan dijalan. Dengan bantuan mesin Google, istri saya mendapatkan mobil sewaan dengan harga Rp 350.000,- (include driver dan bensin). Kami berangkat pukul 09.00 dari penginapan setelah usai sarapan.ย ย Hari berikutnya saya ingin memaksimalkan liburan ke bali dengan nyaman di tempat-tempat wisata dibali, dan sepertinya memang saya harus merental kendaraan
Berhubung pakai driver, maka secara otomatis dia sekaligus menjadi Guide yang mengarahkan semua destinasi yang kami tuju menjadi 1 jalur. Destinasi berlibur ke Bali yang pertama saya tuju adalah Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali, tempat ini cukup bagus meski tiket masuknya juga bagus sekitar Rp 70.000,-/orang ๐ .
Didalam area tersebut didominasi oleh patung-patung raksana dengan dominasi warna hijau muda di dalamnya. Banyak juga wisatawan-wisatawan asing dari asia yang berkunjung ke tempat ini, yang banyak saya jumpai adalah wisatawan China dan Korea bahkan kami sempet berfoto dengan mereka.
Pada dasarnya tempat ini bagus, namun karena sangat luas sepertinya kami tidak dapat mencapai semua area, terlebih ada patung raksasa yang setengah-jadi dibangun sangat megah, yang konon nantinya kita dapat masuk kedalam patung besar tersebut dan dapat melihat semua area yang ada dibali melalui teropong (Pada saat saya menulis ini patung baru sampai setengah badan).ย Selain Patung ada pula yang nyewain HoverBoard, bisa sepuasnya deh main dengan hanya 60ribuan dan yang menariknya adalah ada pertunjukan budaya yang dilangsungkan tiap 1 Jam, bagus untuk ditonton karena dalam pertunjukan budaya tersebut menyuguhkan sebuah cerita sejarah yang ada dibali.
Oh iya saya sempat khawatir diBali, rata-rata adalah pemeluk agama Hindu, jadi apabila jalan-jalan bagaimana saya menjalankan sholat? Ternyata dalam berbagai kesempatan saya mendapati Masjid dan Musholla tak terkecuali ditempat ini di GWK mereka menyediakan Musholla yang bersih dekat tempat keluar EXIT. Overall tempat ini menurut saya bagus hanya saja anak saya kurang menyukainya, maklumlah kan anak-anak ๐ .
Selepas dari Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) kami menuju ke Pantai Pandawa, saya sengaja memilih Pantai ini karena konon lebih bersih dari pantai Kuta. Dinamakan pandawa karena mungkin dijalan masuknya ada patung-patung mirip pandawa lima seperti pada cerita pewayangan. Di Pantai ini saya tiba siang hari agak terik namun tidak mengurangi semangat anak-anak saya untuk kembali main Pasir ๐ .
Mereka bermain-main pasir putih dan agak menjauh dari Ombak, karena Ombaknya lebih besar dari Kuta. Pantainya masih biru , enak dipandang meski demikian tidak begitu bersih karena banyak tanaman ganggang yang terseret arus ke Pantai, meski demikian pantai ini minim akan sampah plastikย ๐ย . Untuk masuk ke pantai ini sepertinya ada tiket masuk lumayan murah sekitar Rp 10.000,- per orang dan 50ribu untuk menyewa Tenda selama 1 Jam.
Saya beserta keluarga menghabiskan 2 Jam di Pantai ini, anak anak saya cukup extrim bermain pasir, mengeruk pasir dan merendam diri di Pasir Putih sedangkan saya dan istri saya hanya menunggu saja dibawah tenda sambil melihat 2 buah hati saya bermain sekehendak hati. Sepertinya kami juga tidak bisa lama-lama disini, cuaca cukup terik waktu itu. Setelah puas bermain, anak-anak membilas diri dan kami bersiap-siap menuju ke Uluwatu. Sebelum kami meninggalkan Pantai Pandawa, kami sempatkan untuk foto selfie dulu ๐ karena view dipantai ini apabila dari atas cukup bagus. Selain kami banyak juga yang berselfie ria dan lokasinya tepat sebelum menuju Pantai Pandawa yang berkelok-kelok.
Oke lanjut ke Uluwatu, suatu tempat yang mungkin sangat disukai anak saya yaitu melihat monyet. Dalam perjalanan menuju kesana anak-anak tertidur lelap, mungkin karena sangat capek berlarian dan bermain-main pasir. Sesampainya di Uluwatu kami membangunkan anak-anak dan mengajaknya masuk agar melihat monyet,ย kami dianjurkan memakai kain penutup bawahan karena termasuk tempat suci (kebanyakan turis pakai celana pendek, jadi dianjurkan untuk memakainya). Di Uluwatu sepertinya monyet-monyetnya sudah jinak dan tidak takut kepada pengunjung, beberapa diantaranya masih bayi dengan leluasa bermain dipinggir jalan. Untuk View juga bagus karena ternyata uluwatu berada di daerah tebing.
Selepas dari Uluwatu kami memutuskan untuk kembali ke penginapan karena waktu sudah mulai sore dan kami mapir ke tempat perbelanjaan. Sang driver menganjurkan kami untuk menuju pusat oleh-oleh yang bernama Krisna, pusat oleh-oleh yang paling ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Dan benar juga emang rameeeeeee . Istri saya menghabiskan 2 Jam di tempat ini untuk memilih milih oleh-oleh berupa baju dan makanan, kami membeli beberapa pakaian dan makanan yang harganya sangat kompetitif. Tak terasa waktu sudah Maghrib dan alhamdulillah di Krisna ada Mushollanya ๐ .
Overall liburan ke bali yang menyenangkan, saya suka Bali, mungkin lain kali akan kembali kesini karena ada beberapa destinasi yang belum saya kunjungi ๐ .
Tulisan yang lain kebanyakan cerita backpacker-an, tapi ini pengalaman liburan keluarga. Btw, apa tipsnya untuk liburan keluarga yang murah?
Paling enak sih memang liburan bareng keluarga, kalau backpacker ya bagus sih cuman kalau saya lebih seneng sama keluarga lebih menyenangkan ๐ . Kalau mengenai murahnya sih saya nggak tau, cuman prepare dari awal sama komparasi harga kayaknya satu dengan yang lain mulai dari penginapan sampai urusan makan ๐